Mencegah Narkoba di sekolah
Masalah penyalahgunaan narkoba seperti tak berhenti dan tampak semakin mengkhawatirkan, berita penangkapan politikus papan atas di sebuah hotel di Jakarta Barat dengan peralatan menghisap shabu, dan kandungan methamphetamin positif terdapat dalam urin yang bersangkutan setelah diperiksa di laboratorium.
Seseorang yang menyalahgunakan narkoba umumnya dimulai dengan mencoba menghisap rokok, yang didorong oleh pergaulan sesama remaja dan budaya masyarakat negeri ini, dimana orang-orang dewasa merasakan kenikmatan asap rokok dan membiarkan keluarganya yang masih anak-anak menghisap rokok.
Telah lama lingkungan sekolah dinyatakan steril dan harus tidak ada asap rokok dan warganya yang merokok, tetapi sering dijumpai guru-guru atau karyawan yang mencari kesempatan menghisap rokok di lingkungan sekolah, aroma bau asap di ruang-ruang tertentu di sekolah sering tercium jelas, pertanda ada jejak asap rokok disana.
Kalau ditanya apakah ada program pencegahan penyalahgunaan narkoba atau sosialisasi masalah rokok di sekolah anda? Jawabannya pasti ada dan sudah dilakukan.
Coba diteliti kembali, kapan hal itu dilaksanakan? tahun lalu? Sekian tahun lalu? Perhatikan atau ingat-ingat deh, siapa yang jadi target kegiatan itu? Berapa murid yang ikut kegiatan itu? apakah mereka masih sekolah saat ini atau sudah lulus?
Sekolah sering lupa, merasa sudah melakukan kegiatan di atas, padahal kegiatan itu dilakukan sekian tahun yang lalu dimana murid-murid yang ikut kegiatan itu sudah lulus, sementara ratusan murid yang masih bersekolah saat ini belum mendapatkan pembekalan atau tambahan pengetahuan tentang rokok dan narkoba.
Upaya pencegahan bahaya rokok dan narkoba sebaiknya menjadi budaya atau bagian kegiatan-kegiatan yang selalu dikerjakan di sekolah, beberapa strategi yang bisa dilakukan sekolah diantaranya sebagai berikut:
Komentar
Posting Komentar